Program Mengajar Bahasa Indonesia Di Luar Negeri

Program Mengajar Bahasa Indonesia Di Luar Negeri

Tokyo University for Foreign Studies, Jepang

Universitas kedua yang punya jurusan Bahasa Indonesia adalah Tokyo University di Jepang. Terdapat Program Studi Bahasa Indonesia di Tokyo University of Foreign Studies (TUFS) yang memiliki reputasi kuat di bidang riset mengenai kajian bahasa dan isu internasional.

Departemen ini berfokus kepada pengajaran bahasa kepada mahasiswa, seperti preposisi maupun grammar.

Hankuk University of Foreign Studies, Korea Selatan

Salah satu universitas yang menyediakan prodi bahasa Indonesia adalah Hankuk University di Korea Selatan.

Mempelajari Bahasa Indonesia nampaknya makin diminati oleh warga Korea Selatan. Hal ini terbukti dengan adanya salah satu Universitas kajian bahasa asing terbaik negara ini yaitu Hankuk University of Foreign Studies, yang mempunyai jurusan khusus menangani Bahasa Indonesia.

Studi mengenai bahasa Indonesia bahkan berada di dua departemen berbeda. Langkah mempromosikan Bahasa Indonesia juga didukung penuh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Seoul.

Baca juga: 10 Tips Memilih Universitas, Persiapan Ikut SNPMB 2023

Malang, 20 Mei 2024 – Arofiatus Sa’diyah, M.Pd., dosen Pusat Bahasa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, telah mendapatkan kesempatan istimewa untuk mengajar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Vientiane, Laos. Selain mengajar, ia juga akan melaksanakan tugas diplomasi kebahasaan lainnya. Penugasan ini merupakan bagian dari program yang didanai oleh Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Pusat Penguatan dan Pemberdayaan Bahasa untuk tahun anggaran 2024.

Di era globalisasi saat ini, perdagangan bebas telah menggantikan sistem perdagangan tradisional, menjadikan bahasa asing sebagai faktor strategis yang memengaruhi perkembangan bahasa di kawasan ASEAN, termasuk bahasa Indonesia. Tantangan ini menuntut Indonesia untuk tetap bertahan di tengah interaksi antarbangsa yang semakin kompleks. Namun, globalisasi juga membawa manfaat, salah satunya adalah penggunaan bahasa Indonesia yang semakin meluas, baik di tingkat internasional maupun di Asia Tenggara.

Salah satu wujud internasionalisasi bahasa Indonesia adalah melalui program BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing). Upaya internasionalisasi bahasa Indonesia melalui pengajaran BIPA didukung oleh berbagai lembaga terkait. Pengajaran BIPA tidak hanya dilakukan di dalam negeri tetapi juga di luar negeri, yang berdampak positif terhadap peningkatan jumlah penutur dan cakupan penggunaan bahasa Indonesia.

Program pengajaran BIPA dirancang tidak hanya untuk mengajarkan bahasa Indonesia, tetapi juga memperkenalkan budaya Indonesia. Pembelajar diharapkan dapat memahami berbagai budaya Indonesia, sehingga tujuan utama program ini adalah untuk menguasai bahasa dan memahami keragaman budaya Indonesia. Pembelajaran BIPA adalah pembelajaran bahasa Indonesia bagi nonpenutur asli, atau pembelajaran bahasa kedua.

Dengan program BIPA, penutur asing akan belajar struktur tata bahasa Indonesia yang benar, melafalkan kata-kata dengan tepat, menulis ejaan yang benar, serta memperkaya kosakata mereka dalam bahasa Indonesia. Hasilnya adalah para penutur asing akan mencapai kompetensi linguistik bahasa Indonesia dan mampu berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik.

Dalam wawancara eksklusif, Arofiatus Sa’diyah berbagi cerita tentang perjalanan karier dan pengalamannya: “Saya mulai mengajar BIPA di salah satu institusi di Malang, dan ingin mengembangkan pengalaman mengajar BIPA tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di luar negeri. Pada tahun 2016, saya pertama kali mendaftar dalam perekrutan Duta Bahasa Negara oleh Pusat Penguatan dan Pemberdayaan Bahasa, Kemendikbudristek, namun belum berhasil. Tahun berikutnya, 2017, saya mencoba lagi dan berhasil lolos setelah melewati berbagai tahapan seleksi seperti tes psikologi, praktik mengajar, wawancara, serta praktik keterampilan seni dan berbahasa asing.

Penugasan pertama saya adalah di Pusat Budaya Indonesia di Dili, Timor-Leste selama tiga bulan pada tahun 2018. Selanjutnya, pada tahun 2019, saya mengajar bahasa Indonesia di Ateneo de Manila University (ADMU) dan University of the Philippines (UP) di Filipina selama tiga bulan. Saat pandemi, pengajaran BIPA dialihkan secara daring. Dari tahun 2021 hingga 2024, saya mengajar BIPA secara daring di KBRI Manila, Filipina dan KBRI Washington DC. Kini, pada tahun 2024, para pengajar BIPA kembali ditugasi secara luring, dan saya diberi amanah untuk mengajar di KBRI Vientiane, Laos dari bulan Mei hingga November 2024.”

Arofiatus Sa’diyah mengungkapkan bahwa penugasan ini tidak hanya memberikan peluang berharga untuk mengembangkan karier dan pengalamannya, tetapi juga memperkuat diplomasi budaya dan kebahasaan Indonesia di kancah internasional. Dengan pengalaman dan komitmen yang tinggi, Arofiatus Sa’diyah diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam mengajarkan bahasa Indonesia dan memperkenalkan budaya Indonesia kepada masyarakat di Laos.

Berkembangnya bahasa indonesia di manca negaraBahasa merupakan salah satu faktor yang tidak akan terlepas dalam hubungan antar Negara. Indonesia yang ikut dalam hubungan komunikasi antar bangsa membuat bahasa Indonesia di kenal di luar negeri. Tidak hanya di asia, bahasa Indonesia juga di kenal di luar asia seperti Australia. Di Australia sendiri bahasa Indonesia memiliki posisi ke-4 sebagai bahasa terpopuler. Banyak Negara yang sudah meresmikan bahasa Indonesia di berbagai universitas dan sekolah khusus lainnya. Contohnya di Vietnam seperti di Universitas Hong Bang dan Universitas Nasional HCMC yang pada setiap tahunnya mata kuliah bahasa Indonesia memiliki jumlah peminat yang cenderung meningkat.

Namun di dalam negeri sendiri, bahasa Indonesia cenderung di remehkan dan para pelajar enggan untuk mempelajari bahasa Indonesia lebih dalam. Metode yang membosankan dalam pembelajaran membuat para pelajar kurang memiliki minat dalam mengembangkan dan menggunakan  kosa kata bahasa Indonesia yang benar dan mereka beranggapan bahwa bahasa Indonesia sendiri tidak begitu penting. Tidak hanya para pelajar, kalangan masyarakat pun beranggapan bahwa bisa bahasa Indonesia itu sudah cukup . Para pelajar lebih beranggapan bahwa belajar bahasa asing lebih penting dari bahasa sendiri.

Berbanding sangat terbalik,bahasa Indonesia justru menjadi bahasa yang menarik dan di minati di luar negri. Ada sekitar 52 negara yang telah meresmikan program bahasa Indonesia contohnya Australia, Jepang, Hawai dan Thailand. Seperti di Korea Selatan, pada setiap tahunnya pihak KBRI kota Seoul menyelenggarakan perlombaan berpidato menggunakan  bahasa Indonesia.

Perkembangan bahasa Indonesia di mancanegara menjadi peluang yang besar bagi bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional. Namun usaha tersebut harus di awali dari bangsa Indonesia itu sendiri. Sebagai anak bangsa yang cinta akan tanah air, seharusnya kita mempelajari dan mengembangkan bahasa Indonesia dengan baik. Namun kenyataannya para pelajar dan masyarakat lebih mengenal bahasa Indonesia yang kurang baik tutur katanya, tataran penerapan EYD, dan penerapan kata pelesetan, dan terlebih lagi beranggapan bahasa asing lebih di banggakan daripada bahasa sendiri yang membuat bahasa Indonesia terkikis di dalam negeri sendiri.

potensi luar biasa menjadikan Bahasa Indonesia menjadi bahasa Internasional itu terus dikembangkan dan ditingkatkan melalui kerja sama, koordinasi, dan sinergitas Perwakilan RI di negara akreditasi.

Fakta Menarik Bahasa Indonesia

Melansir Kementerian Luar Negeri, mengatakan bahwa Wikipedia Berbahasa Indonesia kini berada di peringkat 25 dari 250 Wikipedia berbahasa asing di dunia. Sedangkan di tingkat Asia, Bahasa Indonesia berada di peringkat tiga, setelah Jepang dan Mandarin. Sebuah pencapaian besar bukan?

Tak hanya itu, Bahasa Indonesia bahkan telah ditetapkan sebagai bahasa resmi ke-2 di Vietnam dan menjadi bahasa terpopuler ke-4 di Australia.

Menurut Kemenlu RI (Diplomasi, No.106 tahun X), ada setidaknya 52 negara asing membuka Program Studi Bahasa Indonesia, beberapa di antaranya; Inggris, Amerika Serikat, Australia, Maroko, Vietnam, Kanada, Jepang, Ukraina, Korea Selatan, Hawaii hingga Suriname.

Program BIPA Semakin Meningkat

Antusiasme warga dunia untuk mempelajari Bahasa Indonesia semakin terlihat dari Program Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing (BIPA). Sampai akhir tahun 2020 tercatat ada 355 lembaga penyelenggara program BIPA di 41 negara, dengan total 72.746 pembelajar. Dari jumlah tersebut, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbud telah memfasilitasi 146 lembaga di 29 negara.

Lihat Sosbud Selengkapnya

Berkembangnya bahasa indonesia di manca negaraBahasa merupakan salah satu faktor yang tidak akan terlepas dalam hubungan antar Negara. Indonesia yang ikut dalam hubungan komunikasi antar bangsa membuat bahasa Indonesia di kenal di luar negeri. Tidak hanya di asia, bahasa Indonesia juga di kenal di luar asia seperti Australia. Di Australia sendiri bahasa Indonesia memiliki posisi ke-4 sebagai bahasa terpopuler. Banyak Negara yang sudah meresmikan bahasa Indonesia di berbagai universitas dan sekolah khusus lainnya. Contohnya di Vietnam seperti di Universitas Hong Bang dan Universitas Nasional HCMC yang pada setiap tahunnya mata kuliah bahasa Indonesia memiliki jumlah peminat yang cenderung meningkat.

Namun di dalam negeri sendiri, bahasa Indonesia cenderung di remehkan dan para pelajar enggan untuk mempelajari bahasa Indonesia lebih dalam. Metode yang membosankan dalam pembelajaran membuat para pelajar kurang memiliki minat dalam mengembangkan dan menggunakan  kosa kata bahasa Indonesia yang benar dan mereka beranggapan bahwa bahasa Indonesia sendiri tidak begitu penting. Tidak hanya para pelajar, kalangan masyarakat pun beranggapan bahwa bisa bahasa Indonesia itu sudah cukup . Para pelajar lebih beranggapan bahwa belajar bahasa asing lebih penting dari bahasa sendiri.

Berbanding sangat terbalik,bahasa Indonesia justru menjadi bahasa yang menarik dan di minati di luar negri. Ada sekitar 52 negara yang telah meresmikan program bahasa Indonesia contohnya Australia, Jepang, Hawai dan Thailand. Seperti di Korea Selatan, pada setiap tahunnya pihak KBRI kota Seoul menyelenggarakan perlombaan berpidato menggunakan  bahasa Indonesia.

Perkembangan bahasa Indonesia di mancanegara menjadi peluang yang besar bagi bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional. Namun usaha tersebut harus di awali dari bangsa Indonesia itu sendiri. Sebagai anak bangsa yang cinta akan tanah air, seharusnya kita mempelajari dan mengembangkan bahasa Indonesia dengan baik. Namun kenyataannya para pelajar dan masyarakat lebih mengenal bahasa Indonesia yang kurang baik tutur katanya, tataran penerapan EYD, dan penerapan kata pelesetan, dan terlebih lagi beranggapan bahasa asing lebih di banggakan daripada bahasa sendiri yang membuat bahasa Indonesia terkikis di dalam negeri sendiri.

potensi luar biasa menjadikan Bahasa Indonesia menjadi bahasa Internasional itu terus dikembangkan dan ditingkatkan melalui kerja sama, koordinasi, dan sinergitas Perwakilan RI di negara akreditasi.

Fakta Menarik Bahasa Indonesia

Melansir Kementerian Luar Negeri, mengatakan bahwa Wikipedia Berbahasa Indonesia kini berada di peringkat 25 dari 250 Wikipedia berbahasa asing di dunia. Sedangkan di tingkat Asia, Bahasa Indonesia berada di peringkat tiga, setelah Jepang dan Mandarin. Sebuah pencapaian besar bukan?

Tak hanya itu, Bahasa Indonesia bahkan telah ditetapkan sebagai bahasa resmi ke-2 di Vietnam dan menjadi bahasa terpopuler ke-4 di Australia.

Menurut Kemenlu RI (Diplomasi, No.106 tahun X), ada setidaknya 52 negara asing membuka Program Studi Bahasa Indonesia, beberapa di antaranya; Inggris, Amerika Serikat, Australia, Maroko, Vietnam, Kanada, Jepang, Ukraina, Korea Selatan, Hawaii hingga Suriname.

Program BIPA Semakin Meningkat

Antusiasme warga dunia untuk mempelajari Bahasa Indonesia semakin terlihat dari Program Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing (BIPA). Sampai akhir tahun 2020 tercatat ada 355 lembaga penyelenggara program BIPA di 41 negara, dengan total 72.746 pembelajar. Dari jumlah tersebut, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbud telah memfasilitasi 146 lembaga di 29 negara.

Angka besar yang menjadi bukti nyata bahwa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Luar Negeri berkomitmen untuk menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional dan sebagai instrumen soft power diplomacy.

Mempelajari budaya dan bahasa asing bukanlah hal baru. Banyak negara di dunia sudah sejak lama mengenalkan dan mengajarkan bahasa Indonesia kepada warganya. Bahkan di beberapa negara kawasan ASEAN, bahasa Indonesia menjadi bahasa pengantar.

Ada beragam alasan warga asing tertarik mempelajari budaya dan bahasa Indonesia. Mulai dari ketertarikan terhadap budaya Indonesia itu sendiri, bahasanya yang dianggap mudah, hingga minat terhadap wisata yang mengantarkan mereka ingin belajar segala hal tentang Indonesia.

Selain itu, banyaknya mahasiswa asal Indonesia yang menimba ilmu di luar negeri juga menjadi salah satu faktor yang membuat warga asing akhirnya memutuskan untuk mempelajari budaya dan bahasa Indonesia.

Berikut 7 negara yang mempelajari budaya dan bahasa Indonesia.

Selain memiliki kedekatan wilayah, hubungan bilateral antara Indonesia dan juga Australia terjalin cukup baik. Di beberapa wilayah Australia, tak sulit menemukan orang-orang yang cukup fasih berbicara bahasa Indonesia.

Hal ini lantaran cukup banyak sekolah di Australia yang mempelajari bahkan mewajibkan siswa hingga kelas 7 untuk mengikuti pelajaran bahasa Indonesia.

Sebut saja University of Southern Queensland dan Burgmann Anglican School yang terletak di Ibu Kota Canberra.

Ilustrasi. Hawaii adalah salah satu negara yang mempelajari budaya dan bahasa Indonesia. Mungkin tak banyak yang mengetahui jika Hawaii ternyata juga turut mempelajari bahasa Indonesia. Saking seriusnya belajar bahasa Indonesia, bahkan beberapa pengajarnya ada yang rela terbang langsung untuk mempelajari kebudayaan dan bahasa Indonesia.

Salah satu universitas yang mengajarkan mata kuliah Bahasa Indonesia adalah University of Hawaii at Manoa.

Hubungan antara Indonesia dengan Suriname bisa dikatakan cukup dekat. Hal ini tak terlepas dari masa kelam penjajahan. Pada saat itu, pemerintah kolonial membawa penduduk Indonesia untuk dijadikan pekerja di Suriname.

Selain mempelajari bahasa Indonesia, masih terdapat cukup banyak penduduk Suriname yang masih cukup fasih untuk berbicara dengan bahasa daerah, salah satunya bahasa Jawa.

Meski begitu, bahasa Jawa di Suriname tidak benar-benar sama dengan bahasa Jawa yang dipakai di Indonesia. Ini bisa terjadi karena bahasa Jawa Suriname juga dipengaruhi oleh bahasa setempat yang digunakan.

Inggris menjadi negara berikutnya yang turut mempelajari budaya dan Bahasa Indonesia, terutama pada kebudayaan asli tanah air. Salah satu alat musik tradisional Indonesia, yakni angklung dan gamelan menjadi mata pelajaran di beberapa sekolah yang ada di Inggris.

Whitefield School yang terdapat di London Utara dan juga Havering Music School yang terletak di bagian London Timur merupakan sekolah yang mencantumkan angklung sebagai mata pelajaran mereka.

Thailand adalah salah satu negara yang mempelajari budaya dan bahasa Indonesia. Minat belajar budaya dan bahasa Indonesia di Thailand terbilang cukup tinggi. Terbukti hingga saat ini, Thailand telah membuka mata kuliah pilihan Bahasa Indonesia bagi mahasiswa S-1 di sejumlah universitas, sebut saja Chulalongkorn University, Neresuan Universty, dan banyak lagi.

Bahkan siswanya berkesempatan langsung mempelajari bahasa dan budaya Indonesia langsung di tanah air lewat program pembelajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA).

Sudah sejak lama Jepang dengan Indonesia memiliki hubungan yang baik dalam berbagai bidang. Jepang pun juga menjadi salah satu negara tujuan para mahasiswa Indonesia untuk menimba ilmu.

Dengan kenyataan ini, maka bukan sesuatu yang mengherankan jika Jepang juga menjadikan Bahasa Indonesia sebagai salah satu mata kuliah. Tokyo University of Foreign Studies menjadi salah satu universitas di Jepang yang menyediakan jurusan Bahasa Indonesia.

Negara terakhir yang juga turut mempelajari Bahasa Indonesia adalah Korea Selatan. Baik pelajar Korea Selatan dan juga Indonesia sendiri sama-sama tertarik untuk mempelajari bahasa masing-masing.

Terdapat beberapa universitas di Korea Selatan yang mencantumkan program studi Bahasa Indonesia. Sebut saja Hankuk University of Foreign Studies dan Busan University of Foreign Studies.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Lihat Sosbud Selengkapnya

Simpan ke daftar favorit saya

Kamu telah mencapai batas 10 favorit

LIHAT DAFTAR FAVORIT SAYA

Tersedia 1 program Bahasa Indonesia

Simpan ke daftar favorit saya

Kamu telah mencapai batas 10 favorit

LIHAT DAFTAR FAVORIT SAYA

Tersedia program Bahasa Inggris

Tersedia 2 program Bahasa Indonesia

Simpan ke daftar favorit saya

Kamu telah mencapai batas 10 favorit

LIHAT DAFTAR FAVORIT SAYA

Tersedia 1 program Bahasa Indonesia

Simpan ke daftar favorit saya

Kamu telah mencapai batas 10 favorit

LIHAT DAFTAR FAVORIT SAYA

Tersedia program Bahasa Inggris

Tersedia 3 program Bahasa Indonesia

Simpan ke daftar favorit saya

Kamu telah mencapai batas 10 favorit

LIHAT DAFTAR FAVORIT SAYA

Tersedia 1 program Bahasa Indonesia

Simpan ke daftar favorit saya

Kamu telah mencapai batas 10 favorit

LIHAT DAFTAR FAVORIT SAYA

Tersedia program Bahasa Inggris

Tersedia 1 program Bahasa Indonesia

Simpan ke daftar favorit saya

Kamu telah mencapai batas 10 favorit

LIHAT DAFTAR FAVORIT SAYA

Tersedia program Bahasa Inggris

Tersedia 14 program Bahasa Indonesia

Simpan ke daftar favorit saya

Kamu telah mencapai batas 10 favorit

LIHAT DAFTAR FAVORIT SAYA

Tersedia program Bahasa Inggris

Tersedia 1 program Bahasa Indonesia

Simpan ke daftar favorit saya

Kamu telah mencapai batas 10 favorit

LIHAT DAFTAR FAVORIT SAYA

Tersedia program Bahasa Inggris

Tersedia 2 program Bahasa Indonesia

Simpan ke daftar favorit saya

Kamu telah mencapai batas 10 favorit

LIHAT DAFTAR FAVORIT SAYA

Tersedia program Bahasa Inggris

Tersedia 2 program Bahasa Indonesia

Simpan ke daftar favorit saya

Kamu telah mencapai batas 10 favorit

LIHAT DAFTAR FAVORIT SAYA

Tersedia program Bahasa Inggris

Tersedia 1 program Bahasa Indonesia

Simpan ke daftar favorit saya

Kamu telah mencapai batas 10 favorit

LIHAT DAFTAR FAVORIT SAYA

Tersedia program Bahasa Inggris

Tersedia 2 program Bahasa Indonesia

Daftar 13 universitas jurusan Bahasa Indonesia di luar negeri

13 universitas luar negeri menawarkan jurusan Bahasa Indonesia di luar negeri

Sudah tahu mau kuliah di mana? Beritahu kami untuk hasil yang lebih baik

%PDF-1.5 %µµµµ 1 0 obj <>>> endobj 2 0 obj <> endobj 3 0 obj <>/ExtGState<>/ProcSet[/PDF/Text/ImageB/ImageC/ImageI] >>/Annots[ 22 0 R] /MediaBox[ 0 0 595.4 841.8] /Contents 4 0 R/Group<>/Tabs/S/StructParents 0>> endobj 4 0 obj <> stream xœµ

KOMPAS.com - Bahasa Indonesia tidak hanya dipelajari di dalam negeri tapi juga menjadi program studi (prodi) di beberapa universitas di luar negeri.

Adanya prodi Bahasa Indonesia di universitas luar negeri karena banyaknya peminat warga negara asing yang tertarik belajar bahasa Indonesia.

Kamu perlu tahu bahwa Bahasa Indonesia menjadi urutan ke-9 sebagai bahasa yang paling banyak digunakan.

Orang-orang di belahan dunia pun mulai tertarik untuk belajar bahasa Indonesia. Lantas universitas di mana saja yang punya prodi Bahasa Indonesia?

Baca juga: 3 Sekolah Kedinasan Polri, Terbuka bagi Lulusan Sarjana dan SMA

Melansir dari laman wadah edukatif bagi anak muda Creativa, Minggu (13/11/2022) membagikan informasi 7 universitas di luar negeri yang punya jurusan Bahasa Indonesia.

Leiden University, Belanda

Sama seperti Jepang, hubungan Indonesia dengan Belanda juga dekat karena sejarah di masa lalu.

Kedekatan ini membuat institusi pendidikan yang merasakan urgensi dari Bahasa Indonesia. Salah satunya adalah Leiden University. Kajian Indonesia berada di Faculty of Humanities, tepatnya School of Asian Studies dan masuk pada studi kawasan Asia dan Timur Tengah.

Jurusan yang ditawarkan Leiden University itu, membuat banyak mahasiswa Eropa tertarik belajar bahasa dan kebudayaan Indonesia. Bahkan, kajian mengenai negara Indonesia sering jadi topik riset pilihan para mahasiswa.

University of Melbourne, Australia

Indonesia dan Australia dekat baik secara geografis maupun politik. Banyak universitas di Australia yang menjadi tujuan pelajar Indonesia untuk meneruskan pendidikan.

Banyak universitas di Australia yang membuka program kajian Indonesia. Salah satunya adalah University of Melbourne. Kajian Bahasa Indonesia di universitas ini ada di bawah naungan Faculty of Arts.

Baca juga: 9 Universitas Terbaik di Jawa Barat Sesuai QS AUR 2023, Ada 5 PTN